Nasional

Pemprov DKI Jakarta Bangun Tugu Sepeda Senilai Rp800 Juta

BisnisExpo.Com Jakarta – Rencana pembangunan Tugu Sepeda di sekitar jalur sepeda oleh Pemprov DKI, dikritik habis-habisan karena keberadaan tugu sepeda senilai ratusan juta itu dianggap tak penting. Sebenarnya sudah pernah diungkap oleh Kadishub DKI Jakarta Syafrin Liputo pada Februari 2021. Dia mengatakan prasasti itu bakal menjadi pengingat masifnya penggunaan sepeda gara-gara pandemi Corona atau COVID-19. Prasasti yang hendak dibangun itu mulai jelas bentuknya, yakni Tugu Sepeda. Pembuatan Tugu Sepeda bakal menelan dana Rp 800 juta dari pihak swasta.

“Tugu sepeda ini dapat anggaran dari kewajiban pihak swasta, pihak ketiga. Kemudian nilainya kurang-lebih Rp 28 miliar, termasuk tugunya yang Rp 800 juta,” kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (8/4/2021).

Riza mengatakan Tugu Sepeda merupakan upaya Pemprov DKI memberi ruang bagi para pelaku seni untuk berkreasi demi memperindah Ibu Kota. Dia memastikan anggaran pembangunan Tugu Sepeda bukan berasal dari APBD DKI Jakarta.

“Itu kan memberi ruang untuk pelaku seni berkreasi, seni untuk meningkatkan inovasi dan kreativitas dan mempercantik Jakarta. Anggaran dari pihak ketiga,” ucap Riza.

Politikus Gerindra ini menilai Tugu Sepeda menjadi bukti Pemprov DKI memfasilitasi para pesepeda. Dia berharap sepeda bisa menjadi sarana transportasi bagi warga Jakarta.

“Kami berharap ke depan sepeda ini tidak hanya sebagai alat olahraga, rekreasi, dan ke depan tapi transportasi. Ini bagian integrasi layanan transportasi publik di Jakarta,” ucapnya.

Tugu Sepeda di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat. Berlokasi tepat disebelah Prudential Tower. Tugu Sepeda yang masih dalam proses pembangunan ini terlihat berupa sebuah lingkaran seperti roda sepeda.

Ada lima lingkaran lain lagi di dalam lingkaran besar itu. Saat ini, belum terlihat jelas bagaimana bentuk Tugu Sepeda tersebut nantinya.

Berbagai kritikan terhadap pembangunan Tugu Sepeda itu datang dari berbagai pihak. Salah satunya warga yang menjadi pejalan kaki yang menilai Tugu Sepeda itu tak efektif dan khawatir malah jadi titik kumpul pesepeda yang kemudian mengganggu pejalan kaki yang ramai melintas setiap harinya dan menilai pembangunan Tugu Sepeda di atas trotoar adalah hal yang tak tepat.

“Untuk anggaran Rp 800 juta, walaupun bilangnya dari pihak swasta, menurut saya ini sangat tidak lazim. Mungkin uang itu bisa digunakan untuk hal lain misalnya shuttle sepeda atau garapan pembangunan lainnya,” ujar Ilham salahsatu pengguna jalan.

Kritik juga datang dari DPRD DKI Jakarta. Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDIP khawatir Jakarta makin rusak gara-gara pembangunan Tugu Sepeda.

“Tugu itu dibangun untuk menghormati seseorang/sesuatu yang legendaris, dengan pengorbanan atau patriotiknya. Apa yang legendaris dari sepeda? Malah justru selalu minta diprioritaskan dan mengambil anggaran dari APBD, bukan meringankan, malah membebani. Akan rusak sebuah kota kalau dipimpin dengan cara-cara seperti ini, karena kepentingan sekelompok lalu dibuat tugu di ibukota dan di jalan utama/protokol,” ujar anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gilbert Simanjuntak kepada wartawan, Jumat (9/4/2021).

“Saya melihat Pemprov DKI tidak mengerti bahwa ada skala prioritas dalam pengeluaran, kebijakan dan lain-lain,” sambungnya.

Pemprov DKI Jakarta menargetkan Tugu Sepeda senilai Rp 800 juta itu rampung pada bulan Mei 2021. Selain Tugu Sepeda, Pemprov DKI juga menargetkan jalur sepeda permanen rampung pada waktu yang sama.

“Memang target kami untuk keseluruhan jalur sepeda ini akan diselesaikan pada bulan Mei ,” kata Kadishub DKI Syafrin Liputo di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.