Nasional Tekno

Ekonomi Digital Harus Diimbangi Keandalan Keamanan Siber

BisnisExpo.Com Jakarta – Perkembangan ekonomi digital diikuti dengan risiko keamanan siber. Karenanya pemerintah memprioritaskan keamanan siber sebagai bagian dari keamanan nasional ke depan.

“Keamanan siber sangat penting bagi keamanan nasional. Karenanya pemerintah memastikan perkembangan ekonomi digital juga diimbangi keandalan dalam ranah keamanan sibernnya,” kata Sekretaris Kementerian Kordinator Perekonomian Susiwijono Moegiarso dalam Rapat Kordinasi Diseminasi Keamanan Siber dan Sandi bersama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Jumat (7/7/2023).

Rapat kordinasi tersebut bertujuan untuk memitigasi risiko keamanan siber dan mendukung percepatan transformasi digital di Indonesia. Risiko keamanan siber antara lain dalam bentuk malware dan kejahatan siber yang teroganisir.

“Kejahatan siber yang teroganisir misalnya pencurian data pribadi dan pelanggaran hak kekayaan intelektual. Kejahatan siber juga bisa merusak reputasi korporasi yang dampaknya cukup signifikan pada bisnis, serta risiko fatal lainnya,” ucap Susiwijono

Keamanan siber menjadi salah satu pilar utama pengembangan ekonomi digital. Sehingga dapat menumbuhkan kepercayaan masyarakat untuk berpartisipasi dalam ekonomi digital.

“Keamanan siber bukan hanya masalah nasional tetapi juga global bahkan lintas negara. Seluruh pemangku kepentingan harus paham apa sebenarnya konteks keamanan siber dalam konteks layanan publik,” ujar Susiwijono.

Lebih lanjut Susiwijono mengungkapkan, melalui transformasi digital, perekonomian Indonesia memiliki potensi pertumbuhan yang lebih besar. Hasil kajian Google, Temasek, Bain & Company (2022) menunjukkan, nilai ekonomi digital Indonesia pada tahun 2022 tercatat yang tertinggi di Asia Tenggara.

Tahun 2022 ini ekonomi digital Indonesia mencapai USD 77 miliar, menurut hasil kajian tersebut diperkirakan mampu mencapai USD 130 miliar tahun 2025. Selain itu, 40 persen pangsa pasar ekonomi digital Asia Tenggara berada di Indonesia.