Gaya Hidup Nasional

Virtual Malang Fashion Week 2020 Sukses Digelar

BisnisExpo.com Jakarta – Malang Fashion Week 2020 merupakan event fashion terbesar di Malang tahun ketiga. Pada tahun sebelumnya Malang Fashion Week sukses diselenggarakan dengan begitu megah dan spektakuler. Namun, kondisi pandemi di tahun 2020 ini Malang Fashion Week tetap diselelenggarakan dengan secara virtual selama tiga hari, tanggal 6 – 8 November 2020. Menghadirkan 51 desainer lokal, nasional, hingga internasional yang berasal dari Malaysia dan Australia.

Virtual Malang Fashion Week 2020 kali ini mengangkat tema ‘Enigmatic’ yang bermakna sebagai sebuah ketidakpastian.
Tema ini dipilih dan disesuaikan untuk merespon kondisi pandemi yang secara langsung mempengaruhi banyak desainer di bidang fashion.

Malang Fashion Week menjadi wahana bersama bagi para pelaku industri kreatif untuk berkolaborasi antar desainer, bersama para pengrajin dan UMKM, antara desainer muda dengan desainer senior, bahkan antara desainer lokal dengan desainer nasional dan internasional dalam mendesain dan menciptakan karya-karya luar biasa.

Para desainer menampilkan koleksinya diantaranya:

Legacy by Andy Sugix

Terinspirasi dari kebudayaan dimasa lampau yang berusaha di lestarikan kembali. Untuk meningkatkan dan mengembangkan budaya bangsa di masa lalu untuk di masa millineal dengan model yang Iebih modern dan Iebih ready to wear. Menggunakan bahan catton yg sangat dingin dengan detail aplikasi renda dan pita..

Live Love Batik koleksi Andy Sugix X Hefi Rosid

Negara mongolia menjadi inspirasi. Harapan designer batik dari Hefi rosid. Supaya batik bisa lebih mendunia dan lebih dikenal sebagai warisan budaya bangsa Indonesia Batik full color yang dipadukan dengan bahan cotton dengan warna yang senada. Dengan model celana Hareem, supaya terkesan penampilan secara keseluruhan lebih keliatan chic dan modern..

Ksatria koleksi Farhan A. Daffa

Ksatria ini merupakan koleksi evening wear yang terinspirasi dari cerita legenda para ksatria di nusantara. Menampilkan look yang lebih maskulin dan ekletik dengan berbagai elemen nusantara dalam setiap tampilannya. Memadukan berbagai batik dari beberapa daerah menjadi satu kesatuan look.

Hiraeth by Kiki Mahendra

Koleksi ini Menggambarkan kerinduan akan rumah yang tidak bisa dikunjungi, karena pandemi yang membuat batasan batasan dalam berinteraksi sosial bahkan kepada keluarga terdekat. Evening gown yang dikemas Iebih ringan sehingga bisa dipakai untuk kegiatan sehari, dibuat 2 piece Inner dan outer untuk memberikan ruang styling ataupun mix and match dgn gaya yang berbeda bahan cotton dipadu dengan tule pleated yang flowy. Untuk menggambarkan kasih sayang seorang ibu detail aplikasi dibuat dari potongan motif kain jarik gendong. Look modern dengan style feminin romantic.

FLANACEA by Rima Zuraida

Bermain dengan warna coklat dan krem senada, koleksi desainer Rima Zuraida ini dinamakan FLANACEA yang berarti tanaman rami atau linen. Koleksi kali ini merupakan padu-padan terusan dan celana berpotongan lebar, dengan variasi tali juga aksen hood. Mengangkat asal dan fungsi tanaman ini, kemudian mewujudkannya ke dalam sebuah koleksi, salah satunya untuk mendukung konsep berkelanjutan. Juga menyebarkan filosofi tumbuhan yang banyak manfaatnya.

SHADES OF BROWN Koleksi MEYSUGA By Mei Erliyanti.

Koleksi dengan konsep Utban Ethnic dengan memanfaatkan banyak jenis kain terutama Suede, kain soft Jeans, dan dipadu dengan batik. Siluet desain cenderung Simetris, dan simple sederhana, namun banyak detail yang juga dihadirkan untuk memberikan kesan baju kekinian dengan konsep urban dengan keunikan desain detil bahan ethnic tetap memiliki keunikan desain penetapan detail detail dari bahan yang ethnic.

DlVOC-20 koleksi SAMSUGARUNAKO by Agus Sunandar

Koleksi Divoc-ZO kali ini, dibuat sebagai respon kita sebagai desainer terhadap adanya pandemi Covid19 yang melanda dunia. Desain dan siluet dari koleksi ini dibuat urban, agar bisa masuk dalam segmen para generasi millenial yang gayanya, ekspresif dan dinamis dengan bentuk -bentuk motif virus yang dibuat dengan karakter kartun dan warna warna yang mencolok, Desainer ingin menyampaikan pesan kepada masyarakat luas agar tetap semangat dan kreatif dalam kondisi seperti ini.

Kaum Rebahan by Sanet Sabintang

Designer terinspirasi dari perubahan aktivitas manusia ditengah pandemic covid-19 ini. Perubahan pola hidup ini mengharuskan mereka kegiatan didalam rumah, pertemuan-pertemuan off line beralih ke pada online, seperti whatsapp call, zoom meeting, google meet dan sebagainya. Perubahan ini akhirnya membuat mereka membutuhkan baju yang nyaman akan tetapi tetap fashionable untuk tampil didepan kamera. Baju oversize dan tanpa potongan yang rumit. Seiring dengan motto ISEF 2020 ” Sustainable Fashion And Suistanable Life Style”,

Veste by Yeti Topiah

Koleksinya kali ini dinamakannya Veste, yang merupakan singkatan dari Jalan Veteran. Deretan busananya terdiri dari berbagai jenis atasan, bawahan, luaran, hingga terusan. Warna yang digunakannya juga berpaku pada hijau dan abu-abu. Gaya kasual feminin dengan potongan asimetris jadi nuansa keseluruhannya dan memanfaatkan bahan katun dan tenun, busana ini terinspirasi dari sebuah suasana kehidupan sehari-hari di Jalan Veteran, yakni ramai lalu-lalang pelajar, juga kegiatan berbelanja harian. Lincah, ekspresif, dan stylist adalah ciri khas energi pelajar yang diwujudkannya dalam koleksi modest wear kekinian. Desain dibuat dengan konsep berpikir minimalis terkesan sporty. Tak lupa dipadukan dengan bahan dasar unik dan sepatu kets, serta aksesori yang membawa kesan muda di keseluruhan look.

Wabi Sabi by Feby Ayusta AUTUMN / WINTER 2020

WABI-SABI… konsep Jepang yg menghargai keindahan dalam ketidaksempurnaan. Terinspirasi dari kimono saat para geisha menghadiri acara tradisi minum teh di Jepang munculah koleksi ini dengan turunan bentuk kimono dilengkapi teknik sulam boro sashiko dan teknik unfinished untuk memperkuat makna ‘wabi-sabi’ Menggunakan siluet H line, oversize dan asymmetric untuk memunculkan style Edgy dalam koleksi kali ini. Unsur sustainable yang tampilkan kali ini bermula dari banyaknya limbah kain atau perca dari sisa produksi dan menjadikan sebuah karya jadi berguna dan bernilai seperti arti wabi-sabi sendiri finding beauty in imperfection.

LOVES JAPAN by Wempy Dyocta Koto

Terinspirasi dari gaya Jepang Harajuku Style yang sangat unik untuk gaya berpakaian anak muda. Dengan ciri khas Sulam hand made Sashiko khas Jepang di setiap desain baju. Menerapkan Sustainable Fashion, yaitu dengan memakai sisa perca bahan untuk detail dan aksesoris kalung. Dilengkapi dengan obi yg terbuat dari anyaman dan sumbu kompor.