BisnisExpo.com Jakarta – Seusai mencatatkan prestasi yang membanggakan berturut-turut dari penghargaan transportasi berkelanjutan di kancah internasional, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama dengan Gubernur Tokyo secara bersama terpilih menjadi Ketua Dewan Pengarah (Vice Chairs of Steering Committee) dari perkumpulan C-40 Cities.
Sebagai ketua Dewan Pengarah Anies akan memberi arahan strategis bagi upaya bersama mengatasi krisis lingkungan di 97 kota besar dunia.
“Dalam tahun ini, Gubernur Anies Baswedan telah mengambil langkah kebijakan penting untuk mewujudkan kota Jakarta yang bersih bebas polusi. Secara bersama-sama, berkolaborasi, menjalin kemitraan, demi mengatasi polusi udara dan meningkatkan kesadaran akan dampak buruk polusi bagi kesehatan masyarakat,” demikianlah bunyi siaran pers C-40 Cities.
Gubernur DKI Jakarta, Anies akan mendukung pimpinan daerah yang tergabung dalam C40 Cities untuk bekerja bersama memberikan pemulihan hijau dan adil dari pandemi Covid-19 dan mengatasi krisis iklim.
Sebagai informasi, C-40 Cities ini adalah perkumpulan dari 97 kota besar dunia yang telah berkomitmen untuk mengambil langkah-langkah progresif demi masa depan lingkungan kota yang lebih bersih, sehat, dan lestari.
Melalui kolaborasi dan inovasi, para pemimpin kota C40 Cities bertekad untuk mewujudkan ambisi tertinggi ‘Perjanjian Paris’ dan menjaga kenaikan suhu global di bawah 1,5 derajat, dan melakukannya dengan cara yang adil.
Dalam Perjanjian Paris (Paris Agreement), para pemimpin kota C-40 Cities yang cukup dihormati di dunia intenasional mengingat jumlah kota yang bergabung dan ada lebih dari 700 juta warga yang terwakili di dalamnya.
“Awal tahun ini, dia berperan penting dalam mendukung kota Jakarta untuk meluncurkan program Udara Bersih yang ambisius yang menangani polusi udara dan meningkatkan kesadaran akan dampak kesehatannya,” bunyi siaran pers tersebut.
Semoga terpilihnya Anies Baswedan menjadi Ketua SC C-40 Cities bisa memperkuat suara dan posisi tawar Indonesia dalam kancah pengambilan keputusan di kancah global.
