BisnisExpo.Com Jakarta – BNPB telah mendapat informasi terbaru akibat musibah di sebagian wilayah di Nusa Tenggara Timur( NTT). Sampai Senin pagi, 5 April 2021, informasi sementara tercatat 256 jiwa masyarakat mengungsi di Gedung Dusun Nelemawangi dan sejumlah masyarakat yang lain mengungsi di Gedung Dusun Nelelamadike.
“ Masyarakat hilang masih terdaftar sejumlah 24 orang dan meninggal bumi 44. Sedangkan masyarakat luka- luka, mereka telah mendapatkan perawatan kedokteran,” tutur Kepala Pusat Informasi, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Asli dalam keterangannya.
Sebesar 9 dusun yang terdiri dari 4 kecamatan terdampak dampak banjir bandang di kabupaten Flores Timur.
Kedelapan dusun itu, antara lain Dusun Nelemadike dan Nelemawangi( Kecamatan Ile Boleng), Dusun Waiburak dan Kelurahan Waiwerang( Adonara Timur), Dusun Oyang Benda dan Cerdas( Wotan Ulu Mado), dan Dusun Duwanur, Waiwadan dan Daniboa( Adonara Barat).
“ Sedangkan kehilangan materil masih terdaftar rumah larut 17 bagian, tergenang lumpur 60, dan jembatan putus 5. BPBD setempat masih lalu melakukan pendataan dan konfirmasi akibat korban ataupun kerusakan prasarana,” tutur Asli.
Asli pula mengatakan beberapa hambatan dialami dalam mendukung usaha penindakan gawat. BPBD Kabupaten Flores Timur menginformasikan akses utama melalui penyeberangan laut, sedangkan situasi hujan, angin dan gelombang mematikan pelayaran kapal. Di bagian lain, pemindahan korban yang terkubur lumpur masih terkendala kehabisan perlengkapan berat.
Peristiwa ini dipicu oleh lebatnya hujan, pada dini hari tadi, pada hari, 4 April 2021.
Sementara itu, musibah banjir pula terjadi di Kabupaten Sumba Timur, NTT, Minggu siang. Hujan lebat selama sebagian hari itu menyebabkan meluapnya bengawan setempat.
“ Sebesar 4 kecamatan terdampak banjir itu. Keempat kecamatan yang terdampak adalah Kecamatan Kambera, Pandawai, Karera dan Wulawujelu,” tutur Asli.
BPBD Sumba Timur menginfokan sebesar 54 KK ataupun 165 jiwa mengungsi, sedangkan 109 KK ataupun 475 KK terdampak langsung.
Di Kabupaten Lembata, banjir bandang membunuh 11 masyarakat dan 16 yang lain lenyap.
Banjir bandang itu terjadi pula pada Minggu malam, 4 April.
Posisi terdampak terletak di 2 kecamatan, ialah Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur. Desa-desa terhampar di 2 kecamatan ini antara lain adalah Dusun Waowala, Tanjung Batu, Amakala, Jontona, Lamawolo dan Waimatan.
BPBD setempat telah melakukan usaha penyelidikan kilat dan pengamanan masyarakat terdampak. Penguasa wilayah pula mendatangkan perlengkapan berat untuk melakukan eliminasi jalur dan posisi musibah untuk kelancaran cara pencarian dan pemindahan.
“ Akses jalur mengarah Kecamatan Ile Ape Timur terpenggal alhasil belum bisa diakses aparat,” ucapnya.
Peristiwa yang lain pula menyerang Kota Gelinggang, NTT, berbentuk angin cepat, longsor, banjir rob dan gelombang pasang. Kemajuan pada Minggu malam, sebagian kecamatan terdampak cuaca berlebihan.
“ Dampak cuaca berlebihan itu, sebesar 743 KK ataupun 2. 190 masyarakat terdampak. Tidak hanya itu, 10 rumah masyarakat mengalami cacat sedang dan 15 titik akses jalur tertutup tumbuhan rebah,” ucap Asli.
Asli mengatakan BPBD Kota Gelinggang bersama dinas terkait telah melakukan usaha penindakan gawat di posisi musibah.
BNPB pula menyambut informasi terbentuknya musibah di Kabupaten Malaka Tengah dan Ngada. Angin cepat terjadi di 2 kecamatan di Kabupaten Ngada. Dusun terdampak ialah di Kelurahan Kisantara, Lebijaga, Bajawa, Tanalodu( Kecamatan Bajawa) dan Kelurahan( Riung).
“ Akibat dari kejadian angin cepat terdiri 6 KK terdampak dan 1 cedera berat. Sedangkan kehilangan berbentuk rumah cacat sedang 2 bagian dan cacat berat 4 bagian, bangunan majelis hukum cacat sedang 1 bagian, kapal karam 1 bagian dan 6 titik ruas jalur tertutup tumbuhan rebah,” tuturnya.