BisnisExpo.Com Jakarta – Setelah sekitar 10 tahun harga cabe jamu cuma berkisar Rp60 ribuan, saat ini harganya kembali menjanjikan karena mencapai Rp100.000 per kilogram. Hal ini membuat petani kembali bersemangat membudidaya tanaman bahan obat itu.
“Ini saya sedang nanam lagi yang dulu banyak yang mati,” ungkap Yanto warga Lenteng.
Sekitar tahun 2010 harganya memang berkisar seratus ribuan rupiah. Namun tidak berselang lama, lalu anjlok. Padahal saat itu petani mulai membudidayakan secara besar besaran.
“Saat ini harganya kembali mahal dimungkinkan stoknya terbatas, banyak pohon cabe jamu yang dibiarkan mati terbengkalai begitu saja,” imbuhnya.
Sementara itu di Kecamatan Bluto, para pengusaha cabe jamu saat ini mengaku kekurangan stok untuk diekspor ke India melalui Surabaya. Mereka harus mencari cabe jamu hingga ke kepulauan. Termasuk keluar Madura.
“Saat ramai, dalam seminggu biasanya saya mengirim cabe jamu tiga hingga empat kali. Sekarang untuk mengirim dua kali sulit,” ungkap Saiful salah seorang pengusaha.
Cabe jamu (Piper retrofractum Vahl), adalah sejenis tanaman rempah-rempah yang termasuk dalam suku sirih-sirihan atau Piperaceae dan masih berkerabat dengan lada serta kemukus. Nama lainnya adalah cabe jawa, cabe sulah, cabe alas.
