BisnisExpo.Com Jakarta – Pasien yang menjalani terapi imunosupresif, yang tidak merespons vaksinasi COVID-19 primer, memiliki peningkatan risiko arah penyakit COVID-19 yang parah. Hingga saat ini, belum jelas apakah pasien yang berisiko itu dapat memperoleh manfaat dari vaksinasi penguat. Temuan penelitian terbaru dari MedUni Vienna menunjukkan bahwa vaksinasi ketiga aman dan efektif pada pasien yang awalnya tidak mampu menghasilkan antibodi setelah vaksinasi. Studi ini baru-baru ini diterbitkan dalam jurnal “Annals of the Rheumatic Diseases”.
Bahkan setelah dua vaksinasi, pasien yang menerima pengobatan imunosupresif untuk penyakit autoimun sering gagal mengembangkan respons imun yang cukup setelah divaksin untuk melindungi mereka dari COVID-19.
Secara khusus pasien yang diobati dengan rituximab obat penipis sel B, mis. untuk rheumatoid arthritis, dianggap sangat berisiko untuk mengalami penyakit yang parah. Sampai sekarang, belum disebutkan apakah pasien ini dapat memperoleh manfaat dari vaksinasi ketiga dan apakah mereka harus divaksinasi dengan vaksin yang sama atau strategi vaksinasi yang berbeda.
