Nasional

AS Apresiasi Komitmen Indonesia Dalam Presidensi G20

BisnisExpo.Com Jakarta – Amerika Serikat mengapresiasi komitmen Indonesia di dalam presidensinya di G20, untuk menjadikan isu iklim sebagai salah satu fokus.

Penasihat Senior Utusan Khusus Presiden AS untuk iklim Robert O. Blake, Jr mengatakan, Amerika Serikat menyambut baik komitmen Indonesia untuk menjadi pemimpin dalam mempercepat transisi energi bersih dan menggunakan Kepresidenan G20 untuk mengkatalisasi aksi iklim global.

“Dalam semua pertemuan kami, kami menggarisbawahi Indonesia yang merupakan negara prioritas bagi Amerika Serikat. Kami sangat menghargai kemitraan strategis yang kuat dan berkembang dan kerja sama iklim adalah elemen kunci dari kerja sama itu. Kami menyambut baik komitmen Indonesia untuk menjadi pemimpin dalam mempercepat transisi energi bersihnya dan menggunakan Kepresidenan G20 untuk mengkatalisasi aksi iklim global,” ucap Blake dalam pengarahan pers, Rabu (16/03/2022) malam di Jakarta Pusat.

Blake menjelaskan, terlebih fokus itu ditunjukkan Indonesia dengan keberlanjutan yang harus menjadi salah satu fokus utama G20.

“Pertama-tama, kami sangat menyambut baik bahwa Indonesia telah memutuskan bahwa keberlanjutan harus menjadi salah satu fokus utama G20 tahun ini di bawah kepresidenan G20 Indonesia. Jadi, itu komitmen yang sangat penting di pihak mereka,” imbuh Blake.

“Dan, akan ada pertemuan yang sangat penting minggu depan, di mana saya pikir Indonesia hanya akan menguraikan beberapa prioritas dan tujuan kepresidenannya (di G20). Jadi, kami berharap untuk mendengar ide-ide itu dan tentu saja untuk memberikan saran tentang bagaimana kami dapat mendukungnya,” sambungnya.

Blake mengungkapkan, dalam pertemuan dengan menteri energi dan sumber daya mineral (ESDM) Arifin Tasrif di Jakarta, pihaknya turut membahas mengenai peluang kerja sama di sektor listrik.

Blake menjelaskan meskipun proyek energi itu termasuk mahal. Namun, ini merupakan upaya untuk mewujudkan “emisi nol bersih” melalui dekarbonisasi sektor non-listrik.

“Akan ada upaya yang sangat penting untuk membantu dekarbonisasi sektor non-listrik. Jadi, industri seperti semen, seperti baja tahan karat, seperti transportasi dan kami akan mengembangkan program kerja sama dan bidang itu juga di bawah apa yang disebut inisiatif “Dunia Nol Bersih”. Bahwa Indonesia bergabung di COP26,” terang Blake.

Penasihat Iklim untuk Menteri Perbendaharaan AS, John E. Morton menilai jika Indonesia berhasil berorientasi pada transisi energi dan energi terbarukan, maka kebijakan itu diyakini akan bertemu dengan sektor swasta yang signifikan.

“Saya pikir hal yang menarik tentang peluang yang Penasihat Blake dan saya telah diskusikan di sini adalah bahwa jika Indonesia terus berhasil memposisikan diri sebagai pemimpin dalam iklim dan mulai berhasil berorientasi, itu semacam menutup “beberapa batu bara kotor”, menginvestasikan energi terbarukan. Saya pikir kebijakan itu akan bertemu dengan sektor swasta yang signifikan,” kata Morton.

Morton turut menyebut, para investor AS siap untuk mendukung ambisi Indonesia dalam upaya transisi energi dan energi terbarukan.

“Kami memiliki alasan untuk percaya bahwa kami sedang berbicara dengan para investor tersebut, bahwa kami dapat membawa mereka ke dalam koalisi bersama untuk mendukung agenda iklim ambisius yang telah ditetapkan Indonesia selama kunjungan ini,” ungkapnya.

Dalam kunjungan ke Jakarta pekan ini, Penasihat Senior Utusan Khusus Presiden AS untuk Iklim Robert O. Blake, Jr dan Penasihat Iklim untuk Menteri Perbendaharaan AS, John E. Morton, melakukan sejumlah pertemuan dengan para mitra.

Diantaranya, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, serta Wakil Menteri Luar Negeri RI Mahendra Siregar.