Nasional

Sumber Daya UMKM Melimpah, Butuh Pendampingan Optimal Dalam Pengelolaannya

BisnisExpo.Com Jateng – Melihat potensi desa-desa di Indonesia, seharusnya tidak ada dalam kamus istilah masyarakat miskin di Indonesia. Potensi desa melimpah, baik sumber daya alam yang memang sudah dihadiahkan Sang Pencipta, maupun sumber daya manusia yang sangat kreatif. Sayangnya sumber daya ini tidak terkelola dengan baik.

Pernyataan itu disampaikan Jose Rizal, Ketua Umum ASPRINDO (Asosiasi Pengusaha Bumiputera Nusantara Indonesia) yang ditemui di desa Grinting, kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, 30 Maret 2021. Jose dan tim DPP Asprondo, didampingi Ketua DPW Asprindo Jateng, Bambang Sunardi, hadir di Jawa Tengah selama 5 hari dalam rangkaian kunjungan ke desa-desa, khususnya di kabupaten Tegal, Pekalongan, dan Brebes; terkait program Kampung Industri Asprindo, Sekala Prioritas

Meski sumber daya melimpah, Jose menilai masyarakat pedesaan umumnya belum bisa memanfaatkan sumber daya itu secara optimal. Ia juga menemukan banyak produk unggulan yang sebetulnya memiliki pasar sangat luas, bahkan internasional, tapi tidak mampu menjangkau pasar-pasar itu. Beras hitam dan bawang hitam, contohnya.

“Di sebuah desa di Pekalongan misalnya, kami menemukan masyarakat desa yang memiliki kebun teh yang sangat luas. tapi karena mereka tidak memiliki pabrik sendiri, maka proses pengolahan, pengemasan dan penjualan sangat tergantung pada pihak lain. Ketergantungan ini kemudian melahirkan daya tawar lemah,” urai Jose.

Kampung Industri merupakan program utama Asprindo. Program ini membawa misi untuk meningkatkan perekonomian desa, dengan membangun industri dari produk unggulan setempat serta menjadikan masyarakat desa dan pengusaha UMKM sebagai pelaku utama sekaligus pemilik industri.

Saat ini ada 4 jenis industri yang menjadi prioritas pengembangan Asprindo, yakni industri agro/pertanian, perikanan dan kelautan, peternakan hingga industri pariwisata. Khusus yang terakhir ini, tampaknya menjadi skala prioritas mengingat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah memberikan kesempatan kepada Asprindo untuk bermitra dalam mengembangkan desa-desa wisata di Indonesia.

Dari desa-desa yang dikunjungi Asprindo ini umumnya sudah dikaruniai alam yang indah, dengan kontur perbukitan, sumber mata air dan air terjun, serta dukungan ekonomi kreatif berbagai macam kuliner, wastra dan kriya.

“Tugas Asprindo adalah melakukan pendampingan, menciptakan nilai pasar, bantuan manajemen, sinergi dengan pengusaha menengah yang juga anggota Asprindo, akses pasar, dan mengupayakan stimulus dari pemerintah, dalam hal ini kementerian terkait.” terang Jose.

Jose juga berharap pemerintah secara serius membuat kebijakan yang berpihak pada masyarakat desa dan pengusaha UMKM. “UMKM naik kelas, kiranya tidak sekadar menjadi slogan, kuncinya.” imbuh Jose.

Bambang sunardi sendiri sebagai ketua DPW Asprindo jawa tengah berharap kepada DPP Asprindo yg bersinergi dengan beberapa kementrian untuk segera mengembangkan kampung2 industri yg mencakup desa wisata, desa agro, desa peternakan, desa perikanan, desa digital, dan desa industri itu sendiri, bersinergi dengan kepala desa dan bumdes di tiap-tiap wilayah.