BisnisExpo.Com Jakarta – Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas harus bergandengan tangan dengan dunia usaha dunia industri (DUDI) untuk mempercepat pengurangan angka pengangguran dan memperluas kesempatan kerja bagi para lulusannya.
Pernyataan tersebut diungkapkan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah dalam keterangan, Senin (7/6/2021).
Dengan bersinergi, menurut Ida, lulusan BLK memiliki keterampilan yang memadai dan lebih mudah terserap pasar kerja. Sebab, lulusan pelatihan dapat dipastikan memiliki kompetensi sesuai dengan kebutuhan DUDI.
“Program pelatihan vokasi akan mengurangi biaya pelatihan/ training dan investasi sumber daya manusia (SDM) bagi industri,” katanya.
Lebih jauh Ida menjelaskan, bentuk sinergitas BLK dan DUDI di antaranya informasi pasar kerja, pengembangan kurikulum dan pengajaran, pengembangan standar kompetensi kerja dan kualifikasi nasional (SKKNI), sertifikasi kompetensi.
Lalu, On the Job Training (OJT), peningkatan keterampilan wirausaha, pengembangan training center di industri, dan menjadi co-manage lembaga pelatihan.
“Penguatan pelatihan vokasi ini jadi bentuk lompatan besar oleh Kemnaker,” ucapnya.
Sehingga, lanjut Ida, ada perubahan arah kebijakan BLK sebagai Balai Pelatihan Vokasi, menjadi pusat pengembangan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja yang berdaya saing di tingkat nasional dan internasional.
“Sebagai contoh, Kemnaker membangun BLK komunitas di sekitar lokasi Danau Toba sebagai dukungan penyediaan SDM pekerja pariwisata untuk memajukan pariwisata Danau Toba,” katanya.
“Kita berharap banyak dari Danau Toba ini sangat berharap BLK Komunitas dapat berperan secara maksimal dalam menciptakan SDM yang berkompeten,” ujarnya.
Perlu diketahui, sejak 2017 telah berdiri sebanyak 2.127 lembaga BLK Komunitas yang tersebar di lembaga keagamaan seperti pondok pesantren, seminari, damaseka, pasraman, dan komunitas serikat pekerja/serikat buruh yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.