BisnisExpo.Com Jakarta – Komisi Eropa sedang berunding dengan negara-negara ketiga, seperti Inggris dan Amerika Serikat (AS), terkait pengakuan bersama untuk sertifikat vaksin, kata Komisaris Uni Eropa untuk Bidang Peradilan Didier Reynders pada Senin (7/6/2021) di Brussel.
Dalam konferensi pers usai pertemuan para menteri kehakiman negara-negara anggota Uni Eropa (UE), Reynders mengatakan karena AS tidak berniat untuk mengeluarkan “paspor” vaksinasi federal, “kita harus memikirkan jenis bukti lain untuk vaksinasi atau kesembuhan atau tes, tetapi ini harus layak untuk memecahkan masalah.”
Menurut Reynders, Komisi Eropa sedang memfinalisasi rekomendasi barunya tentang pergerakan bebas.
“Saya berharap pekan ini kami akan membuat kemajuan tentang peraturan baru di tingkat UE untuk mencabut pembatasan serta memfasilitasi pergerakan bebas,” katanya.
Sertifikat COVID Digital UE diusulkan oleh Komisi Eropa untuk memfasilitasi perjalanan yang aman musim panas ini. Sistem tersebut akan memungkinkan verifikasi sertifikat nasional dengan cara yang aman dan ramah privasi.
Tersedia dalam format digital ataupun kertas, sertifikat ini akan memberikan bukti bahwa seseorang telah menerima vaksinasi COVID-19, dinyatakan negatif, atau pulih dari infeksi.
Peraturan tersebut rencananya mulai berlaku pada 1 Juli dengan periode bertahap selama enam pekan untuk setiap negara anggota yang membutuhkan waktu tambahan.