Nasional

Kontribusi Industri Hulu Migas Bantu Pulihkan Perekonomian Pasca Pandemi

BisnisExpo.Com Jakarta – Kontribusi industri hulu minyak dan gas bumi (migas) nasional dinilai masih penting dalam upaya pemerintah menggerakan perekonomian pasca pandemi COVID-19. Industri migas akan tetap mendominasi sumber energi di Indonesia saat ini dan masa mendatang.

“Migas merupakan salah satu sumber energi yang masih mendominasi di Indonesia, selain batu bara dan energi terbarukan. Industri ini juga merupakan penggerak perekonomian nasional. Keberadaan industri migas telah mendorong munculnya aktivitas perekonomian lain di setiap wilayah kerja,” ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Arifin Tasrif, di Pembukaan Pameran dan Konvensi IPA ke-45 2021 bertema “Realizing Indonesia’s Energy Vision Post Pandemic”, secara virtual, Rabu (01/09/2021).

Konvensi dan Pameran IPA ke-45 berlangsung selama tiga hari secara virtual mulai dari tanggal 1 September hingga 3 September 2021. Acara ini diselenggar poorakan oleh Indonesian Petroleum Association (IPA) bekerja sama dengan Dyandra Promosindo sebagai co-organizer, serta didukung oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia dan SKK Migas.

Ditambahkan Arifin, sebagai salah satu sektor kritikal, industri migas harus tetap melaksanakan aktivitas guna mencari dan memproduksi migas mengingat kebutuhan energi Indonesia sangat besar. “Pemerintah tetap optimistis untuk meningkatkan produksi migas melalui kegiatan eksplorasi dan produksi yang lebih masif dan agresif, dengan target produksi minyak sebesar 1 juta BOPD dan gas sebesar 12 BSCFD pada 2030. Dalam upaya mencapai target tersebut, seluruh pelaku industri hulu diharapkan dapat melaksanakan strategi secara extraordinary,” ungkapnya.

Selain mendorong peningkatan produksi migas, lanjut dia, pemerintah juga tengah fokus dalam menurunkan emisi karbon. Untuk itu, pemerintah sedang menyelesaikan penyusunan Strategi Energi Nasional yang berisi dua agenda penting, yakni peningkatan produksi migas dan penurunan emisi karbon.

“Semoga dengan dilaksanakan rangkaian agenda IPA ke-45, seluruh pemangku kepentingan sektor hulu migas Indonesia dapat kembali memantapkan niat, upaya dan kerja keras bersama untuk mewujudkan Indonesia sebagai tempat yang tepat untuk berinvestasi sehingga memberi manfaat bagi semua pihak,” tambahnya.

Pada kesempatan yang sama, Presiden IPA, Gary Selbie, mengatakan pandemi Covid-19 yang telah berlangsung selama 1,5 tahun ini telah menjadi momentum transformasi bersejarah bagi seluruh industri, termasuk hulu migas. Pelaku industri hulu migas di Indonesia harus mampu menghadapi berbagai tantangan yang ada, terutama ikut menjaga daya tarik investasi.