Keuangan Nasional

Indonesia Dorong Inklusi Keuangan dan Literasi Untuk UMKM ASEAN

BisnisExpo.Com Bali – Indonesia mendorong inklusi keuangan digital dan literasi untuk memajukan UMKM di kawasan ASEAN. Hal tersebut penting mengingat peran UMKM yang siginifikan dalam perekonomian dan penyerapan tenaga kerja.

“Penyerapan tenaga kerja oleh UMKM di kawasan Asean mencapai 97 persen. Dan kontribusi UMKM pada Produk Domestik Bruto di masing-masing negara ASEAN mencapai 35 hingga 39 persen,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam keynote speech-nya di acara Dialog: Promoting Digital Financial Inclusion and Literacy for MSME’s di Nusa Dua, Bali, Rabu (29/3/2023).

Menkeu menekankan pentingnya inklusi keuangan bagi UMKM, karena masih ada negara anggota ASEAN yang inklusi keuangannya rendah. Di sisi lain, ada negara anggota Asean yang tingkat inklusi keuangan sudah tinggi.

“Menurut Global Index 2021 yang diterbitkan World Bank, masih ada disparitas yang lebar dalam indeks inklusi keuangan di kawasan. Range-nya dari hanya terendah sebesar 3 persen, dan yang tertinggi 70 persen,” ujar Menkeu.

Menurut Menkeu, inklusi keuangan dapat ditingkatkan melalui digitalisasi. Digitalisasi dinilai bisa membuka peluang bagi UMKM untuk mengakses layanan keuangan serta dapat memperluas pasar.

“Melalui digitalisasi UMKM dapat membaca data kinerjanya secara digital. Serta dapat menggunakan platform digital untuk meningkatkan bisnis, memperluas pasar, mengeksplore produk, bahkan memgoptimalkan kekayaannya,” kata Menkeu menjelaskan

Yang tak kalah penting, kata Sri Mulyani, adalah literasi. Karena perkembangam digital juga menimbulkan berbagai risiko.

“Pada akhirnya, dengan inklusi keuangan digital dan literasi, UMKM diharapkan dapat lebih berinovasi. Sehingga UMKM dapat memperbesar skala ekonominya, dan bisa lebih produktif, guna mencapai pertumbuhan yang inklusif,” ujar Menkeu menutup pernyataannya.