Gaya Hidup

Ilmuwan: Tidur Siang Sejenak Dapat Menjaga Kesehatan Otak

BisnisExpo.Com Jakarta – Sebagian orang mengalami kesulitan dalam memasuki fase tidur siang setelah aktivitas yang padat dalam sehari, mereka terus bergerak tak tenang di tempat tidur tanpa bisa benar-benar memasuki tidur.

Tidur siang menjadi salah satu hal yang sering dilakukan saat kecil tapi setelah memasuki fase dewasa itu merupakan hal sulit. Itu aktivitas yang susah untuk dikerjakan karena padatnya kerjaan walaupun sekedar cuman 10 samapi 15 menit saja.

Di sisi lain, ada juga yang mampu tidur siang dengan mudah di manapun dan kapanpun dengan menutup mata mereka bahkan dalam kurun waktu sebentar.

Penelitian terbaru terkait tidur siang dilakukan oleh para ahli di University College London (UCL) dan Universidad de la República de Montevideo, Uruguay.

Tampaknya semakin bertambahnya usia, seseorang menjadi lebih waspada berkat adanya periode tidur yang pendek ini. Periode tidur tersebut memiliki peran penting dalam kesehatan otak.

Apa yang dikatakan penelitian tentang manfaat tidur siang hari?

Dalam publikasi dalam jurnal Sleep Health, penelitian ini menggunakan data dari panel besar yang terdiri dari 35.080 individu dengan rentang usia 40 hingga 69 tahun yang berasal dari UK Biobank.

Peneliti awalnya menganalisis respons partisipan terkait frekuensi tidur siang mereka – apakah secara teratur, kadang-kadang, jarang atau tidak pernah dan kemudian memverifikasinya dengan bantuan alat pelacak tidur.

Profil genetik mereka kemudian ditentukan dengan menggunakan informasi dari penelitian sebelumnya.

Para peneliti memanfaatkan informasi tersebut untuk mengidentifikasi individu yang rutin tidur siang berdasarkan 92 variasi genetik yang berbeda serta memeriksa ukuran otak mereka.

Dan hasil akhirnya cukup mengejutkan. Mereka merekomendasikan bahwa ukuran otak individu yang rajin menikmati seni tidur siang lebih besar (rata-rata 15,80 cm) dibandingkan dengan mereka yang jarang atau tidak pernah tidur siang.

Dengan menganggap bahwa otak mengalami penurunan atau kerutan sebesar 0,2% hingga 0,5% per tahun sejak usia 35 dan seterusnya.

Peneliti menyimpulkan bahwa tidur siang reguler dapat memberikan manfaat pada kesehatan otak yang setara dengan otak yang lebih muda sebanyak 2,6 hingga 6,5 tahun.

Para peneliti menyatakan bahwa perbedaan tersebut sekitar sebanding dengan perbedaan ukuran otak antara individu dengan fungsi kognitif normal dan mereka yang mengalami gangguan kognitif ringan.

Tetapi perlu diperhatikan bahwa para ahli merujuk pada tidur siang singkat tanpa menentukan berapa lama atau seberapa sering seseorang harus tidur siang untuk mendapatkan manfaat yang nyata.

Dalam penelitian ini memperkuat bahwa mengatur waktu istirahat dengan metode seperti ini pada akhirnya akan mendukung menjaga kesehatan otak.

Penelitian tersebut juga menegaskan kembali bahwa manfaatnya akan terlihat setelah tidur siang selama 5 hingga 15 menit.

Sebuah penelitian ilmiah sebelumnya yang dilakukan oleh tim peneliti dari Brigham and Women’s Hospital dan dipublikasikan pada bulan april menemukan bahwa tidur siang yang berkepanjangan dapat berdampak negatif pada kesehatan.

Sebaliknya tidur siang yang berkepanjangan selama lebih dari 30 menit telah dikaitkan dengan peningkatan risiko terkena obesitas, tekanan darah tinggi, dan sindrom metabolik.

Tampaknya tidur siang memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan, asalkan tidak tidur dalam waktu yang terlalu lama.