BisnisExpo.com Jakarta – Bertepatan dengan momen Hari Literasi Nasional, Sampoerna Academy kembali menggelar Literacy Festival 2023 berkolaborasi dengan Perpustakaan Nasional RI. Rangkaian acara tahun ini bertujuan untuk merayakan dan memperluas kreativitas serta menumbuhkan pendidikan karakter melalui buku cerita anak melalui Talkshow “Building Character Through Children’s Literacy”.
Berdasarkan data Perpustakaan Nasional (Perpusnas), tingkat preferensi membaca masyarakat Indonesia (TGM) sebesar 63,9 poin pada 2022. Angka ini meningkat 7,4% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 59,52 poin. Literasi menjadi salah satu cara untuk menumbuhkan pendidikan karakter sejak dini terutama melalui buku cerita anak.
Pada usia dini, anak cenderung lebih mudah memahami dan tertarik dengan buku cerita bergambar yang dapat merangsang anak untuk berpikir dari konkret hingga abstrak. Selain itu, anak juga lebih mudah mengenali kosakata baru, yang dibantu dengan ilustrasi dan gambar. Oleh karena itu, penyampaian materi atau pembelajaran untuk menumbuhkan perkembangan karakter anak lebih optimal.
Sebagai bukti komitmennya untuk secara konsisten memberikan pendidikan kelas dunia di Indonesia, tahun ini Sampoerna Academy menyelenggarakan Literacy Festival sebagai bentuk untuk memperluas kreativitas serta menumbuhkan pendidikan karakter melalui buku cerita anak. Melalui kolaborasi sinergis Sampoerna Academy dengan Perpustakaan Nasional RI, Literacy Festival 2023 kali ini mempersembahkan Peluncuran Delapan Seri Buku “Behavior Buddies Series” yang ditulis oleh delapan siswa Sampoerna Academy.
Adelina Holmes selaku Principal of Sampoerna Academy Pakuwon Indah Campus mengungkapkan “Selain meningkatkan literasi pada anak, rangkaian acara tahun ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pembinaan Pendidikan karakter melalui buku cerita anak. Melalui kolaborasi dengan Perpustakaan RI, kami memberikan akses membaca serial “Behaviour Buddies” dengan menyediakan 40 eksemplar yang dapat diakses langsung di Perpustakaan Nasional RI. Kami berharap hadirnya delapan seri buku ini bisa menjadi pilihan yang bagus untuk anak,”.
Hal ini disambut hangat oleh Drs. Agus Sutoyo, M.Si selaku Kepala Pusat Jasa Informasi Perpustakaan dan Pengelolaan Naskah Nusantara yang menyatakan dukungannya atas terselenggaranya kegiatan ini. “Perpustakaan Nasional memiliki visi dan misi untuk meningkatkan literasi serta mengembangkan kebiasaan gemar membaca yang lebih luas. Oleh karena itu, kami sangat senang dengan adanya kolaborasi sinergis hari ini, karena Sampoerna Academy telah berpartisipasi untuk menyediakan buku cerita anak berkualitas yang bisa dibaca oleh masyarakat di Perpustakaan Nasional,” ungkap Agus.
Seri buku “Behaviour Buddies” merupakan 8 hasil karya siswa Sampoerna Academy yang menunjukkan karakter sesuai Kurikulum IEYC meliputi aspek Empathy, Communicator, Adaptation, Collaborator, Resilient, Thinker, Respect, dan Ethics. Buku ini ditulis oleh Jemima Kaia Fathoni (Grade 3, SA BSD), Kirant Zanetta Rifani (Grade 9, SA L’Avenue), Alvez Jevera Kosasih (Grade 3, SA Sentul), Ravenza Maulana Sutoro (Grade 8, SA Sentul), Alejandro Priatna (Grade 6, SA, L’Avenue), Jennifer Thomas (Grade 9, SA Surabaya), Alysia Kanaya Tumbelaka (Grade 4, SA Surabaya), dan Seola Puty Naura Adriansyah (Grade 9, SA BSD).
Delapan seri ini juga dilengkapi dengan gambar yang menarik sehingga anak dapat dengan memahami isi cerita. Mutiara Tioni Aspriliam, M.Psi, Psikolog mengungkapkan “Pada dasarnya Karakter merupakan suatu set moral, kepercayaan, dan kualitas berpikir yang dimiliki seseorang. Buku menjadi salah satu jembatan untuk anak mengenal banyak sekali hal baru, sebelum anak terekspos dengan dunia luar yang sebenarnya, sehingga anak tidak kewalahan ketika sudah waktunya mereka perlu berhadapan dengan dunia tersebut.
Sebagai pelopor STEAM di Indonesia yang mengintegrasikan dan menerapkan pengetahuan di berbagai disiplin ilmu, para siswa juga turut menerapkan kompetensi 5C (Creativity, Critical Thinking, Communication, Collaboration, dan Character) dalam pembuatan buku ini. “Proses pembuatan buku ini membuat murid meningkatkan kreativitas, berpikir kritis, serta melatih keterampilan komunikasi mereka dan menjadikan imajinasi tersebut ke dalam karya seni yang sebenarnya. Sehingga karya dan nilai-nilai cerita dari buku ini dapat mengembangkan karakter dan kepribadian mereka,” tutup Adelina.